Obesitas berat terus meningkat

Semakin banyak orang yang menderita obesitas parah. Pada tahun 2022, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas. Sejak tahun 1990, jumlah orang yang terkena dampaknya meningkat lebih dari dua kali lipat di kalangan orang dewasa dan bahkan empat kali lipat di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal “The Lancet”. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlibat dalam pengumpulan dan analisis data di 197 negara.

Obesitas, juga dikenal sebagai obesitas, merupakan penyakit kronis kompleks yang dapat mengakibatkan penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Obesitas (menurut definisi internasional) terjadi ketika indeks massa tubuh (BMI) minimal 30. BMI menunjukkan rasio berat badan (dalam kg) terhadap tinggi badan (dalam m kuadrat).

Menurut WHO, obesitas parah kini telah menjadi masalah global yang juga berdampak pada negara-negara miskin. Pada tahun 2022, sekitar 880 juta orang dewasa dan 160 juta anak-anak dan remaja di seluruh dunia hidup dengan obesitas. Angka tertinggi terjadi di negara-negara kepulauan di Pasifik, dimana lebih dari 60 persen penduduknya terkena dampaknya. Jerman berada pada kisaran menengah: Pada tahun 2022, 19 persen perempuan (peringkat 137 dalam daftar negara) dan 23 persen laki-laki (peringkat 80) mengalami kelebihan berat badan yang parah. Di antara kelompok usia 5 hingga 19 tahun, terdapat 7 persen anak perempuan (peringkat 119) dan 10 persen anak laki-laki (peringkat 111).

Studi baru ini menggarisbawahi betapa pentingnya melawan obesitas sejak masa kanak-kanak melalui pola makan sehat dan aktivitas fisik, tegas WHO.

Heike Kreutz, www.bzfe.de

Komentar (0)

Belum ada komentar yang dipublikasikan di sini

Tulis komen

  1. Kirimkan komentar sebagai tamu.
Lampiran (0 / 3)
Bagikan lokasi Anda